Profil dan Biodata Tino Saroengallo Foto Terbaru Lengkap
Profil dan Biodata Tino Saroengallo Foto Terbaru Lengkap - Berikut ini akan membahas seputar biodata artis indonesia yaitu Biodata Lengkap Tino Saroengallo profil lengkap dengan agama yang meliputi kehidupan pribadi karir, pendidikan serta akun twitter dan akun Instagram foto foto yang terbaru dan terlengkap. Tidak ketinggalan juga profil artis indonesia pemain film sinetron, model iklan, penyanyi, aktris dan artis indonesia lengkap.Biodata Lengkap Tino Saroengallo
Lahir 10 Juli 1958 (umur 57)
Jakarta, Indonesia
Pekerjaan Aktor, produser film, penulis
Pasangan Dyah Ayu Dwi Dhamayanti
Anak Maria Tisa Chaterine Saroengallo
Wandha Ramadhani Kurniawan
Orang tua Renda Sarungallo
LWJ Langendoen
Situs web www.dongengfilm.wordpress.com
Tino Saroengallo (lahir di Jakarta, 10 Juli 1958; umur 57 tahun) adalah aktor, produser film, penulis Indonesia.
Pada 1986 ia menamatkan pendidikan di Fakultas Sastra Jurusan Asia Timur Program Studi Cina, Universitas Indonesia. Ia menyelesaikan skripsinya setelah mencicipi profesi door to door salesman di perusahaan Electrolux selama enam bulan. Kehidupan salesman inilah yang menjadi bekal utamanya ketika mengawali karier di bidang jurnalistik: tidak malu menyapa calon responden seperti halnya menyapa calon pembeli.
Sejak 1987 berkecimpung di beragam profesi berkaitan dengan media. Mulai dari reporter di tabloid dwi-mingguan âMutiaraâ, majalah berita dwi-mingguan âXâtraâ, majalah berita bergambar âJakarta-Jakartaâ, penulis lepas di berbagai media hingga akhirnya masuk ke dunia audio-visual pada saat stasiun televisi swasta RCTI berdiri tahun 1988. Sejak saat itu bekerja akrab dengan pembuatan program televisi sebagai Manajer Produksi maupun Penulis untuk program maupun drama televisi. Dari program televisi merambah ke produksi film iklan dan film cerita. Meski pernah menjadi Sutradara film iklan selama beberapa tahun di paruh kedua dekade 1990-an namun pada awal tahun 2000-an ia memutuskan untuk lebih menekuni profesi Asisten Sutradara # 1 dan Manajer Produksi.
Di dunia film cerita ia lebih banyak berkecimpung di departemen produksi menjadi Manajer Produksi, Manajer Lokasi atau malah Pemain. Film cerita yang pernah ia kerjakan sebagai bagian dari departemen produksi adalah âVictoryâ (Mark Peploe, 1995), âLast to Surrenderâ (David Mitchell, 1999), âPasir Berbisikâ (Nan T. Achnas, 2001), âCa-bau-kanâ (Nia diNata, 2002), âThe Fallâ (Tarsem Singh, 2006), âJermalâ (Ravi L. Bharwani, Rayya Makarim, Orlow Seunke, 2008), âEat Pray Loveâ (Ryan Murphy, 2010), âSang Penariâ (Ifa Ifansyah, 2011) dan terakhir âThe Philosophersâ (John Huddles, 2013).
Sebagai pemain film ia pernah tampil sebagai figuran, cameo ataupun peran pendukung dalam film âPetualangan Sherinaâ (Riri Riza, 2000), âArisanâ (Nia diNata, 2003), âPesan Dari Surgaâ (Sekar Ayu Asmara, 2006), âDunia Merekaâ (Lasya Fauzia, 2006), âQuickie Expressâ (Dimas Djayadiningrat, 2007), âTri Mas Getirâ (Rako Prijanto, 2008), âMBAâ (Winalda, 2008), âJagad X-Codeâ (Herwin Novianto, 2009), âPintu Terlarangâ (Joko Anwar, 2009), âKabayan Jadi Miliunerâ (Guntur Soeharjanto, 2010) dan terakhir âRayya: Cahaya Di Atas Cahayaâ (Viva Westi, 2012). Ia selalu menyebut diri sebagai spesialis peran sekelebat.
Di dunia film dokumenter ia pernah memproduksi sebuah film dokumenter sejarah politik Indonesia berjudul âStudent Movement in Indonesia: they forced them to be violentâ yang mendapatkan penghargaan sebagai Film Pendek Terbaik dalam Asia Pacific Film Festival ke-47 di Seoul pada bulan Oktober 2002 dan Piala Citra untuk kategori Film Dokumenter Terbaik dalam Festival Film Indonesia di Jakarta pada tahun 2004. Salah satu dampak dari kemenangan ini adalah ia seringkali diundang menjadi juri festival film dokumenter seperti Festival Film Indonesia ataupun Eagle Awards Documentary Competition di Metro TV.
Ia juga banyak terlibat dalam pembuatan film dokumenter televisi tentang Indonesia maupun peliputan berita stasiun televisi ARD-TV Jerman di Indonesia. Bila jadwal memungkinkan, sampai sekarang ia masih mendampingi peliputan ARD-TV di Indonesia sebagai fixer. Selain tulisan reportasenya yang pernah dimuat di berbagai media antara tahun 1986 â 1994, ia juga sudah menghasilkan dua buah buku yaitu âAyah Anak Beda Warna! Anak Toraja Kota Menggugatâ (Penerbit Tembi, 2008) dan âDongeng Sebuah Produksi Filmâ (Penerbit Intisari, 2008). Keduanya sudah diterbitkan ulang. Buku âDongeng Produksi Film Iklan (Asing) di Indonesiaâ ini adalah buku ketiganya, buku pertama dari trilogi âDongeng Produksi Film (Asing) di Indonesia.
Di samping menikmati profesi barunya sebagai aktivis facebook, pada awal November 2011 merilis film dokumenter tentang upacara pemakaman di Tana Toraja berjudul âHidup Untuk Matiâ (They Love to Die). Hasil kerjasama dengan sutradara/produser senior Gary Hayes, guru sekaligus rekan kerjanya sejak tahun 1993 sampai sekarang.
Pada 21 Mei 2013 ia merilis film dokumenter berjudul "Setelah 15 Tahun..." yang bisa dibilang merupakan sekuel dari film "Student Movement in Indonesia: The Army Forced Them To Be Violent". Sebuah film dokumenter baru juga sedang dalam tahap pasca produksi, berjudul "She Deserved It".
Daftar isi
* Filmografi
* Buku
* Penghargaan
*
" - Pemilik Galeri (2003)
* Pesan Dari Surga - Dokter (2006)
* The Fall - Production Manager: Bali (2006)
* Dunia Mereka (2006)
* Quickie Express - Om Mudakir (2007)
* Jermal - Production Supervisor (2008)
* Tri Mas Getir - Munar Sapawi (2008)
* Married By Accident - Dokter Kandungan (2008)
* Jagad X-Code (2009)
* Pintu Terlarang (2009)
* Eat, Pray, Love - Production Manager: Indonesia (2010)
* Kabayan Jadi Milyuner (2010)
* Sang Penari - Production Supervisor (2011)
* They Live to Die - Director, Writer, Producer (2011)
* Rayya, Cahaya Diatas Cahaya - Om Dewanto (2012)
* The Philosophers - Line Producer (2013)
* Setelah 15 Tahun - Director, Writer, Producer (2013)
* Cyber - Production Manager: JK (2013)
* Ketika Bung di Ende - Pater Bouma (2013)
Buku
* Dongeng Sebuah Produksi Film: Dari Sudut Pandang Manajer Produksi (2008 & 2011)
* Ayah Anak, Beda Warna! Anak Toraja Kota Menggugat (2008 & 2010)
Profil dan Biodata Tino Saroengallo Foto Terbaru Lengkap
Penghargaan
* Best Short Film, Asia Pacific Film Festival ke-47, Seoul, 2002 (2002)
* Piala Citra untuk kategori Film Dokumenter Terbaik FFI, 2004 (2004)